BLANTERORBITv102

    Amerika Khawatir TikTok, CEO Shou Zi Chew Di Cecar

    Saturday, March 25, 2023
    Amerika khawatir Tiktok

    TikTok adalah sebuah aplikasi media sosial yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Namun, belakangan ini aplikasi ini menjadi sorotan dan menjadi sumber kekhawatiran bagi pemerintah Amerika. Hal itu terlihat dalam kongres parlemen Amerika yang menghadirkan CEO TikTok, Shou Zi Chew Kamis (23/3/2023) waktu setempat. Parlemen Amerika untuk memberikan kesaksiannya mengenai keamanan data pengguna.

    Salah satu alasan mengapa Amerika takut dengan TikTok adalah karena asal usulnya yang berasal dari China. Sebagai negara yang tengah memimpin dalam hal teknologi, China telah mengembangkan kebijakan nasional yang disebut sebagai "Kebijakan Cyber Sovereignty". Kebijakan ini berfokus pada pengontrolan data pengguna dan memperkuat perlindungan privasi mereka. Pemerintah China juga memiliki kebijakan yang mewajibkan perusahaan teknologi untuk memberikan akses kepada pihak berwenang dalam pengawasan cyber.

    Karena TikTok berasal dari China, Amerika khawatir bahwa data pengguna TikTok dapat diakses oleh pihak berwenang China, termasuk Badan Keamanan Negara China. Dalam hal ini, pemerintah Amerika khawatir bahwa data pribadi dan sensitif dari pengguna Amerika dapat diambil alih oleh pemerintah China dan digunakan untuk kepentingan nasionalnya.

    Selain itu, TikTok juga memiliki masalah dalam hal pengelolaan data dan privasi. Pada bulan Maret 2019, Federal Trade Commission (FTC) menetapkan sanksi terhadap TikTok karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Anak Online (COPPA) dengan mengumpulkan data pribadi dari anak-anak di bawah usia 13 tahun tanpa izin orang tua mereka. Masalah privasi dan keamanan data juga muncul ketika TikTok dituduh mengumpulkan data pengguna dan mengirimkannya ke server di China.

    Hal ini membuat Kongres Amerika semakin khawatir dan meminta TikTok untuk menjelaskan bagaimana mereka mengelola data pengguna dan bagaimana mereka memastikan bahwa data pengguna aman dari pihak yang tidak berwenang. Kongres juga mempertanyakan bagaimana TikTok memastikan bahwa data pengguna tidak diakses oleh pemerintah China.

    Namun, CEO TikTok membantah bahwa data pengguna TikTok tidak pernah diberikan kepada pemerintah China dan bahwa aplikasi ini menggunakan server yang berada di Amerika Serikat dan Singapura. TikTok juga mengumumkan bahwa mereka akan membuka pusat transparansi dan akuntabilitas di Amerika Serikat untuk memungkinkan pemerintah dan pengguna untuk melihat bagaimana mereka mengelola data pengguna.

    Dalam kesimpulannya, Amerika takut dengan TikTok karena asal usulnya yang berasal dari China dan karena masalah privasi dan keamanan data yang telah muncul. Kongres Amerika meminta TikTok untuk menjelaskan bagaimana mereka mengelola data pengguna dan memastikan bahwa data pengguna aman dari pihak yang tidak berwenang. Namun, TikTok membantah bahwa data pengguna TikTok tidak pernah diberikan kepada pemerintah


    Gambar : Google riset